
Keselamatan
pasien merupakan sistem yang bertujuan
untuk memberikan asuhan terhadap pasien secara aman sebagai upaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan (Kemenkes,
2011). Banyaknya
jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf rumah
sakit yang cukup besar, berpotensi terjadinya kesalahan dalam proses pemberian
pelayanan kesehatan. Usaha untuk mengurangi insiden keselamatan pasien adalah perawat
harus menerapkan enam sasaran keselamatan diantaranya memastikan identifikasi
pasien, mengkomunikasikan secara benar saat serah terima pasien, memperhatikan
nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names),
memastikan tindakan operasi yang benar, meningkatkan kebersihan tangan untuk
pencegahan infeksi, dan menurunkan risiko jatuh. Perawat mengidentifikasi
pasien menggunakan dua identitas pasien, misalnya menggunakan nama dan nomor
rekam medis/ tanggal lahir seperti yang telah ditulis digelang identitas
pasien, namun masih ada perawat yang menggunakan
nomor kamar atau nomor tempat tidur.
Menurut
Kemenkes, (2011) komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi
pada saat instruksi atau perintah diberikan melalui telepon. Jenis komunikasi
yang dapat dilakukan untuk menunjang pelaksanaan keselamatan pasien menurut
Sammer, Lykens, Singh, Mains, & Lackan,
(2010) diantaranya: Structured techniques (read-back, SBAR).
Manojlovich, (2007) menyatakan komunikasi dokter dan perawat mempunyai peran
penting dalam menentukan derajat kesehatan pasien, dan kualitas pelayanan yang
diberikan.
Kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat dapat mengancam keselamatan pasien.
Penerapan delapan benar dalam menunjang keselamatan pasien yaitu: benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara atau route pemberian, benar
dokumentasi, benar informasi, dan benar pengkajian juga sudah diterapkan. Nama Obat, rupa dan ucapan mirip (NORUM),
yang membingungkan staf pelaksana merupakan salah satu penyebab yang paling
sering dalam kesalahan obat (medication error), maka perlu di lakukan double check.
Ketepatan Lokasi,
Prosedur, Pasien Operasi Menurut Kemenkes (2011), Salah lokasi, salah prosedur,
salah pasien operasi merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan dan sering terjadi
di Rumah Sakit. Kesalahan ini akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau tim
bedah yang kurang atau tidak melibatkan pasien saat penandaan lokasi. Upaya
untuk meningkatkan ketepatan lokasi, prosedur, dan pasien operasi sebelum
dilakukan operasi ke pasien, antara lain melakukan pengecekan terkait identitas
pasien, mengecek ketepatan prosedur dan lokasi operasi dengan penandaan,
mengecek hasil foto-foto rontgen dan hasil pemeriksaan lainnya.
Upaya untuk mengurangi adanya infeksi yaitu perawat
diharuskan mencuci tangan sebelum memeriksa pasien, sebelum melakukan tindakan,
sesudah melakukan tindakan, sesudah terpapar cairan pasien, sesudah keluar dar
lingkungan pasien. WHO, (2007) merekomendasikan implementasi penggunaan cairan alcohol-based hand-rubs tersedia pada
titik-titik pelayanan, tersedianya sumber air pada semua kran, pendidikan staf
mengenai teknik kebersihan tangan yang benar, mengingatkan penggunaan tangan
bersih di tempat kerja, dan pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan tangan
melalui pemantauan/observasi dan teknik yang lain.
Usaha
pencegahan jatuh dengan pemasangan pengaman tempat tidur sangat penting
disediakan terutama pada pasien dengan kesadaran menurun dan gangguan
mobilitas. Perawat juga meletakkan bel di dekat pasien dan di gunakan saat memerlukan
bantuan, supaya tidak terjadi hal-hal tidak terduga yang mengakibatkan pasien
jatuh atau membuat cidera baru. Selain itu, perawat memberikan tanda atau label
pada tangan pasien dan tanda segitiga berwarna kuning yang di letakkan di sisi
tempat tidur untuk pasien risiko jatuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Kemenkes
RI. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Manojlovich,
M. et al. (2007). Healthy work environment nurse-phycisian communication
& patient outcomes. American journal
of critical care. Vol. 16.
Sammer,
C., Lykens, K., Singh, K., Mains, D., & Lackan, N., (2010). What is Patient
Safety Culture? A Review of the Literature. Journal of Nursing Scholarship,
42:2, 156-165.
WHO.
(2007). WHO collaborating center for patient safety. Joint commission &
Joint commission international solution.
http://www.who.int.com.